Seorang wanita di Surga ataukah di Neraka dilihat dari sikapnya terhadap suaminya, apakah ia taat ataukah durhaka. Sebagaimana dalam hadits dari Al Hushoin bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Selesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya,
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4: 341 dan selainnya. Hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1933)
Dengan demikian Jelaslah bahwa Ketaatan istri pada suami agar suaminya ridho adalah jaminan surganya, seperti dalam hadits Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة »
(رواه إبن ماجه والترمذي)
"Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya merasa ridho terhadapnya, maka ia akan masuk surga". (HR Ibnu Majah, dan di hasankan oleh Imam Tirmidzi).
Dalam hadits yang lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Penjelasan lain mengapa ridho suami adalah surga buat istri :
1. Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup.
Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
2. Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa.
Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu,perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
3. Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu.
Padahal dia tahu,di sisi Allah, engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.
Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri,disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
4. Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar.
Namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.
5. Suami berusaha memahami bahasa diam-mu, bahasa tangisanmu sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja.
Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
6. Bila engkau melakukan maksiat,maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu.
Namun bila dia bermaksiat,kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.
Subhanallah….
Sumber :
- https://www.facebook.com/TipsJilbabTerbaru/photos/a.486852801355158.109633.481049711935467/989972217709878/?type=1&fref=nf
- http://www.ummi-online.com/foto_berita/176-cara-rasulullah-membahagiakan-istri.jpg (img)
- http://abubassam19.blogspot.com/2013/11/ridho-suami-itu-surga-bagi-para-istri.html
0 comments:
Post a Comment