Miskin Kaya Kaya Miskin

Posted On // Leave a Comment




Seorang anak bertanya kepada ibu dan bapaknya :
Ibu, bapak mengapa kita miskin?

Dengan tenang sang ibu berkata :

Nak, hidup ini seperti jalan² di Supermarket.
Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.

Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti,

Siapa yang membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti.

Sementara kita tak mungkin membawa apa². Karena tak punya uang untuk membelinya.

Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja

Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.

Saat orang² kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.

Saat orang² kaya ditanya tentang 😗
Darimana hartanya mereka peroleh ?.
Dan kemana hartanya mereka gunakan ?.

Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan !.

Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.

Anakku,
Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin 😗

BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah KEMATIAN, kemiskinan itu akan sirna.

BERPIKIRLAH POSITIF,

Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa

Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA.

JANGAN PERNAH MINDER
Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.

Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,

Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.

Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA.

Menunggu kita Siap Menerimanya....

Ingatlah apa yang disampaikan Rasulullah.. Bahwa "sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada harta benda,melainkan pada ketenangan hati dan jiwa".

Semoga yg bilang aamiin semua menjadi orang yang pandai mensyukuri akan nikmat dan karunia yang Allah swt berikan.

Aamiiin ya rabbal'alamin

Baarokallahufiikum...





https://www.facebook.com/m.ahsan.azzayyan/?__xts__%5B0%5D=68.ARCllQhpW0vbETp3AztUrFmE4D6_Qj8kUAESln2tKBV2baMhapaMQmJO70dEuTZ0adXAD0u1xzCogzWd9o5vmtxoBahhHf-K_GEdxPtSNOd56vFzoZRoOTPrHhz68oJQp87fG-vFf7k45J-vrZWuWsLO-iTSOFqsAFjoJPOQccxz0wm9DunInw3micANpb14i4qIyBwM0VW2FjLuiJZ1r7VYnQ3KK2uGjxq6qWuBL5nXepnjbmyRRBz961LcmcKiuSVhMGXMG-OT8jCkH3-yYBif1ATat76SYoHAIKE83P463hKWQY8SDS41QlgZvU1KYSOF2wYLio8smjX0kg-3X0fJ&__tn__=k%2AF&tn-str=k%2AF
[Read more]

Keutamaan 4 Kalimat Mulia

Posted On // Leave a Comment


Dzikir adalah ibadah yang sangat mulia. Di antara fadilahnya adalah bisa lebih menenangkan jiwa. Fadilah lainnya pun amat banyak. Di antara dzikir yang bisa dirutinkan setiap saat, dibaca agar lisan terus basah dengan dzikrullah adalah empat kalimat mulia, yaitu (1) subhanallah, (2) alhamdulillah, (3) laa ilaha illallah, (4) Allahu akbar”.

Berikut beberapa hadits yang membicarakan keutamaan dzikir tersebut:

Pertama:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ.

Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).

Kedua:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ ».

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695). Al Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.”[1] Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia seisinya.

Ketiga:

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ قَالَ قَالَتْ مَرَّ بِى ذَاتَ يَوْمٍ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى قَدْ كَبِرْتُ وَضَعُفْتُ – أَوْ كَمَا قَالَتْ – فَمُرْنِى بِعَمَلٍ أَعْمَلُهُ وَأَنَا جَالِسَةٌ. قَالَ « سَبِّحِى اللَّهَ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ رَقَبَةٍ تُعْتِقِينَهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاحْمَدِى اللَّهَ مِائَةَ تَحْمِيدَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ فَرَسٍ مُسْرَجَةٍ مُلْجَمَةٍ تَحْمِلِينَ عَلَيْهَا فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَكَبِّرِى اللَّهَ مِائَةَ تَكْبِيرَةٍ فَإِنَّهَا تَعْدِلُ لَكِ مِائَةَ بَدَنَةٍ مُقَلَّدَةٍ مُتَقَبَّلَةٍ وَهَلِّلِى اللَّهَ مِائَةَ تَهْلِيلَةٍ – قَالَ ابْنُ خَلَفٍ أَحْسِبُهُ قَالَ – تَمْلأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ يَوْمَئِذٍ لأَحَدٍ عَمَلٌ إِلاَّ أَنْ يَأْتِىَ بِمِثْلِ مَا أَتَيْتِ بِهِ ».

Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)

Keempat:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا عَلَى الأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)

Kelima:

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِى فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّى السَّلاَمَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ »

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi no. 3462. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Keenam:

« إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى مِنَ الْكَلاَمِ أَرْبَعاً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ فَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ عِشْرِينَ حَسَنَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ عِشْرِينَ سَيِّئَةً وَمَنْ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَمِثْلُ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ ثَلاَثُونَ سَيِّئَةً

Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)

Maksud Dzikir Empat Kalimat Mulia

Yang dimaksud bacaan tasbih (subhanallah = Maha Suci Allah) adalah menyucikan Allah dari segala kekurangan yang tidak layak bagi-Nya.

Yang dimaksud bacaan tahmid (alhamdulillah = segala puji bagi Allah) adalah menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, shifat dan perbuatan-Nya yang mulia.

Yang dimaksud bacaan tahlil (laa ilaha illallah = tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) adalah berbuat ikhlas dan mentauhidkan Allah serta berlepas diri dari kesyirikan.

Yang dimaksud bacaan takbir (Allahu akbar = Allah Maha Besar) adalah menetapkan keagungan atau kebesaran pada Allah Ta’ala dan tidak ada yang melebihi kebesarannya.[2]

Empat kalimat mulia tersebut bisa berfaedah jika bukan hanya di lisan, namun direnungkan maknanya di dalam qolbu, dalam hati yang paling dalam.

Semoga amalan yang sederhana ini bisa jadi rutinitas kita sehingga lisan ini selalu basah dengan dzikrullah, dzikir pada Allah.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.



Disusun di pagi penuh barokah di Sakan 27, KSU, Ummul Hamam, Riyadh, 21 Syawal 1431 H (30/09/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal



Sumber :
- https://rumaysho.com/1277-keutamaan-empat-kalimat-mulia.html

[Read more]

Sholat Mu Bolong-bolong ? Ini Akibatnya...

Posted On // Leave a Comment
Tonton Video Dibawah ini Sampai selesai...





Sumber :
- https://www.youtube.com/watch?v=bvycBoAcWds
[Read more]

Tindakan Rasulullah Saat Hujan

Posted On // Leave a Comment


Diriwayatkan Imam Muslim dalam salah satu hadits shahihnya,

Pertama tindakan Rasulullah ketika hujan adalah membuka atau menyingkap bajunya.

Diriwayatkan pula oleh Imam Abu Dawud dari Anas radiallahuanhu, "Nabi Muhammad menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan." Kami berkata: "Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?" Rasulullah menjawab: "Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah."

Kedua, Rasulullah berdoa ketika melihat awan hitam yang kelam. Beliau akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini (HR. Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi):

 وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)

"Diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra. sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap:

"Allahumma innî a'ûdzu bika min syarrihâ" (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini)."

Dan ketika turun hujan, Beliau membaca doa turun hujan (https://news.detik.com/berita/d-4719762/bacaan-doa-ketika-turun-hujan-lengkap-dengan-artinya):

"Allahumma shayyiban nâfi'an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan)." (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du'a al-Ma'tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu 'alâ al-Dâ'î Ityâ'nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 170-171)

Ketiga, tindakan Rasulullah ketika menjumpai angin besar agar angin tersebut tidak menjadi bencana dan malapetaka. Berikut haditsnya (HR. Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad):

عن أبي هريرة قال: سمعت النبي صلي الله عليه وسلم يقول: الريح من روح الله تعالي تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب, فإذا رأيتموها فلا تسبوها واسألوا الله خيرها واستعيذوا بالله من شرها

"Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata: "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: 'Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya." (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, al-Du'a al-Ma'tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu 'alâ al-Dâ'î Ityâ'nuhu wa Ijtinâbuhu, h. 171).




Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4871798/selain-berdoa-saat-hujan-ini-tindakan-rasulullah-lainnya?tag_from=wp_nhl_9



[Read more]

Nabi Menjamin 10 Sahabat Ini Masuk Surga

Posted On // Leave a Comment

Rasulullah SAW menjamin para sahabatnya akan masuk surga bersamanya. Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga."



Berikut 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga :


1. Abu Bakar Ash Shidiq

Abu Bakar merupakan orang pertama yang masuk Islam. Dia juga setia menemani hijrahnya Nabi Muhammad SAW, membebaskan 70 budak muslim yang disiksa oleh para kaum kafir Quraisy karena melakukan tauhid. Abu Bakar menjadi seorang khalifah pertama untuk memerangi orang-orang murtad.



2. Umar bin Khattab

Kesetiaan Umar mendampingi Rasulullah dalam menyiarkan Islam tidak perlu diragukan lagi. Umar selalu mengawal dan menjaga di barisan paling depan ke mana pun Rasulullah ingin pergi. Hingga Umar dijuluki sebagai singa padang pasir karena keberaniaannya.



3. Utsman bin Affan

Utsman bin Affan merupakan seorang pedagang kaya raya yang sangat dermawan. Usman bin Affan dikenal sebagai saudagar yang sangat sukses dan ia juga tidak tanggung-tanggung untuk menyedekahkan hartanya untuk kepentingan syiar Islam.



4. Ali bin Abi Thalib

Ali merupakan khalifah keempat sekaligus sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ali menikah dengan Fatimah Az Zahra. Ali juga adalah orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak.

Ali juga menjadi sahabat Nabi untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah., Ali sangat setia mendampingi dakwah Rasulullah. Ketika itu Ali membantu Rasul untuk melarikan diri dari kejaran kaum kafir Quraisy. Ali berpura-pura tidur di atas ranjang Nabi Muhammad untuk mengelabui kafir Quraisy.



5.Thalhan bin Ubaidillah

Thalhan wafat pada saat mengikuti Perang Uhud. Ia melindungi Nabi yang sudah dalam keadaan terdesak sehingga ia menerima 70 luka dari sabetan pedang, tusukan tombak, dan anak panah, lalu pergelangan tangan terpotong, hingga akhirnya terjatuh dan mati syahid.



6. Zubair bin Awwam

Zubair merupakan putra dari bibi Rasulullah atau ia merupakan sepupu dari Nabi Muhammad SAW. Zubair termasuk dalam golongan as-Sabiqun al-Awwalun atau sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Ia juga dikenal sebagai orang pertama yang menghunus pedang di jalan Allah.



7. Abdurrahman bin Auf

Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sahabat Nabi yang memiliki keahlian dalam berbisnis. Ia juga berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwa yang ia miliki.



8. Sa'ad bin Abi Waqqash

Sa'ad bin Abi Waqqash masuk Islam pada umur 17 tahun. Dia selalu mengikuti pertempuran dengan kaum Quraisy. Ia juga sempat menjadi pemimpin perang pada saat melawan Persia. Perang tersebut merupakan salah satu perang besar dan bersejarah bagi umat Islam.



9. Sa'id bin Zaid bin Amru bin Naufal Al-Adawi

Sa'id selalu mengikuti peperangan kecuali Perang Badar, karena pada saat itu ia sedang menjalankan tugas lain dari Rasulullah. Sa'id bin Zaid juga merupakan sepupu dekat dari Umar bin Khattab.



10. Abu Ubaidillah bin Jarrah

Abu Ubaidillah merupakan seorang muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah. Ia juga pernah ikut untuk berhijrah ke Madinah dan terlibat dalam peperangan membela Islam. Abu Ubaidillah juga merupakan panglima perang dalam memimpin pasukan Muslim ketika berperang melawan kekaisaran Romawi pada saat Abu Bakar dipilih sebagai khalifah.



Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4808156/profil-10-sahabat-nabi-yang-dijamin-masuk-surga





[Read more]

10 GOLONGAN UMAT NABI MUHAMMAD SAW TIDAK AKAN MASUK SURGA​

Posted On // Leave a Comment




"Ada 10 golongan dari umatku tidak akan masuk surga"

Begitu mula mula Ibnu Abbas RA meriwayatkan sebuah hadist baginda nabi.

​"Siapa mereka ya Rasulullah?"​

1. Al Qalla,
2. Al Jayyuf,
3. Al Qattaf,
4. Ad Daibub,
5. Ad Dayyuts,
6. Shahibul 'Athabah,
7. Shahibul Kubah,
8. Al 'Utul,
9. Az Zanim, dan
10. Al aq liwalidaith.


​"Terangkanlah siapa saja mereka itu?"​

​Beliau menjawab :

AL QALLA, ​adalah manusia penjilat, mencari muka pada penguasa.​

AL JAYYUF, ​adalah pencuri kain kafan kuburan.​

AL QATTAR, ​adalah para pengadu "domba".​

AL DAIBUB, ​adalah mucikari penjual perempuan sebagai pelacur.​

AD DAYYUTS, ​adalah orang yang tidak cemburu melihat istri dan anak gadisnya bergaul dengan laki laki lain.​

SHAHIBUL "ATHABAH, ​adalah para penabuh gendang besar.​

SHAHIBUL KUBAH, ​adalah para penabuh gendang kecil.​

AL 'UTUL, ​adalah Orang sombong yang tidak mau memberi maaf saudaranya yg meminta maaf.​

AZ ZANIM, ​adalah para pengunjing orang yg suka duduk duduk di pinggir jalan.​

AL 'AQ LIWALIDAITH, ​adalah pendurhaka pada orang tuanya.​



Muadz RA lantas bertanya,

​"Terangkan pada kami apa maksud dari ayat; "Pada hari ketika sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong bondong"​ (QS. An Naba (78) : 18)

​"Kau menanyakan perkara besar wahai sahabatku Muadz..."​

​"...kelak ummatku akan dikumpulkan terpisah 10 golongan. Mereka menampakan rupa sesuai amal perbuatannya di dunia. Ada yang bewujud...:"​

1. ​KERA, mereka para pengadu domba manusia.​

2. ​BABI, pemakan barang haram dan mencari rizki dengan cara haram.​

3. ​Ada yang berjalan dengan KAKI DIATAS dengan MUKA terseret dibawah, merekalah pemakan RIBA.​

4. ​BUTA dan BINGUNG, mereka manusia zalim dalam memutus hukum.​

5. ​TULI, BISU dan GILA, mereka orang yg bangga dengan amal perbuatannya.​

6. ​Ada yg lidahnya terjulur dan dikunyahnya sendiri hingga darah nanah mengalir dari mulutnya, merekalah para ALIM ULAMA yg perbuatannya bertolak belakang dengan ucapannya.​

7. ​Ada yg tangan kakinya buntung, mereka orang yg suka menyakiti tetangganya.​

8. ​Ada yg tersalip lempengan besi membara, merekalah orang yg suka melaporkan orang lain pada penguasa atas laporan palsu (kriminalisasi)​

9. ​Ada yg tubuhnya busuk, orang yang tenggelam dengan syahwat mereka.​

10. ​Ada yg berselimut aspal mendidih, merekalah orang sombong nan angkuh.​

(HR. Al Qurthubi dalam Nashaihul 'Ibad Syaikh Nawawi).



Mudah-mudahan kita bukan termasuk dalam golongan yg digambarkan baginda nabi SAW itu. Dan ​senantiasa berdoa agar tidak terjebak masuk dalam kubangan dan lingkungan ahli maksiat yg menjerumuskan.​

"Allahumma akrim hajihil ummatul muhammadiyah bi jamiyli 'awaidika fiddarini ikromaa liman ja'altaha min ummatihi sollallahu 'alayhi wassalam"

"Ya Allah, muliakanlah umat Muhammad ini dengan indahnya pahala-Mu, baik di dunia maupun di akhirat, sebagai bentuk kemurahan-Mu bagi orang yang telah Engkau jadikan dia sebagai bagian dari umatnya"
Aamiin Allahumma, Aamiin...

Wallahu a'lam bisshawab...






Sumber :
https://www.facebook.com/suparmin.parmin.733076



[Read more]

Doa - Doa Pembuka Rezeki

Posted On // Leave a Comment


Doa pembuka rezeki sering juga banyak orang yang mencari doa minta rezeki. Pada esensinya, semua itu sama, yaitu meminta rezeki kepada Allah ﷻ. Selama meminta tersebut kepada Allah ﷻ, maka hal itu diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan.

1. Doa Minta Rezeki yang Tidak Disangka-sangka dari Quran Surat Ath-Thalaaq [65]: 64-65

“Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alalahu likulli syai-in qadran”.

Artinya : Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaaq [65]: 64-65)


2. Doa Minta Rezeki yang Berlimpah Bersumber dari Surat Al-Maidah 5: 114

“Allaahumma rabbanaa anzil ‘alainaa maaidatan minas samaai takuunu lanaa ‘idan liawwalinaa wa aakhirinaa wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur raaziqiina”.

Artinya : “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al-Maidah 5: 114)


3. Doa Minta Rezeki dan Petunjuk yang Bersumber dari Hadits HR. Ahmad

“Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii”.

Artinya : Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 1: 371. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa haditsnya hasan).


3. Doa Meminta Kebaikan yang Bersumber dari Al-Qur’an Surat Al-Qasas 28: 24

“Fasaqa lahuma thumma tawalla ila alththilli faqala rabbi innee lima anzalta ilayya min khayrin faqeerun”.

Artinya : “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qasas 28: 24)


4. Doa Pembuka Rezeki dan Minta Ampunan dari QS. Shaad 38: 35

“Qala rabbi ighfir li wahab li mulkan la yambaghi liahadin mimba’di innaka antalwahhab”.

Artinya : “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shaad 38: 35)


5. Doa Pembuka Pintu Rizki dari Hadits Riwayat Muslim

“Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii.”

Artinya : " Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku”. (HR. Muslim no. 35, 2697)


6. Doa Minta Rezeki Halal & Amal yang Diterima dari Hadits HR. Ibnu Majah

 “Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.”

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)


7. Doa Minta Rezeki yang Halal yang Bersumber dari Hadits HR. Tirmidzi

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak.”

Artinya : “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)


8. Doa untuk Menarik Rezeki dari Segala Penjuru

Di dalam kehidupan kita 24 jam dalam sehari, kita dianjurkan untuk memanjakan doa di beberapa waktu yang memang dikhususkan dan mustajab ketika kita berdoa di waktu-waktu tersebut. Oleh karena itu, Berdoalah di waktu mustajab tersebut seperti ketika di waktu di antara adzan dan iqomah, doa ketika kita bersujud, doa ketika kita sedang berpuasa.

Doa ketika sedang berpuasa ini tidak terbatas pada puasa fardhu di bulan Ramadhan saja, tetapi di puasa-puasa sunnah-pun doa tersebut masih bisa dipanjatkan, dengan kekuatan yang lebih baik untuk diijabah oleh Allah.

Adapula doa di hari tertentu seperti doa di hari jum’at yang ketika seseorang berdoa di sebuah waktu di hari jum’at, maka doanya tidak akan tertolak. Nah, untuk mendapatkan manfaat doa’a di hari jum’at tersebuut, salah satunya adalah dengan cara berdoa sebanyak mungkin di hari jum’at kapanpun kita mempunyai waktu.

Kita juga dianjurkan untuk berzikir setiap usai mengerjakan sholat fardhu Nah, sedangkan apabila hendak mempraktekkan doa untuk menarik rezeki dari segala penjuru ini berikut ini artinya: “Wahai Allah limpahkanlah sholawat serta salam atas rasul kita Nabi Muhammad. Wahai Dzat yang Maha Meluaskan rezeki kepada siapapun orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Luaskanlah dan perbanyaklah rezekiku dari segenap setiap penjuru dari perbendaharaan rezeki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu juga. Dan, limpahkanlah sholawat serta salam atas para sahabat beliau”.



MEMBUKA PINTU REZEKI

Setidaknya ada 12 pintu rezeki yang tentunya kita berharap untuk medapatkannya beserta keberkahannya. Sebagai muslim sudah sepatutnya kita memahami konsep 12 pintu rezeki ini. Diantara 12 pintu-pintu rezeki tersebut adalah sebagai berikut ini:

1. Rezeki yang Telah Dijamin

Di dalam surat Huud ayat 6 diterangkan, “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semuanya (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfuz)”.


2. Rezeki Karena Usaha

Dijelaskan di dalam Surat An Najm ayat 39 yang nyata menyebutkan, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”. Hal mempunyai makna bahwasanya kita sebagai manusia juga harus melakukan ikhtiar dalam rangka mendapatkan ridho dari Allah. Jadi tidak hanya memanjatkan doa pembuka rezeki

Bukan sebuah hal yang baik ketika kita mengharapkan sesuatu namun kiyta hanya berpangku tangan mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Ayat di atas juga menegaskan bahwasanya kita tidak cukup hanya dengan berdoa dan bertawakal saja.

Seolah rezeki itu akan datang ketika 3 unsur dipenuhi. Yaitu berdoa dengan menerapkan doa-doa yang sudah dijelaskan di atas. Doa pembuka pintu rezeki misalnya, kemudian disertai dengan usaha yang maksimal dan sungguh-sungguh, kemudian diikuti dengan unsur terakhir yaitu tawakal.

Setelah ketiga unsur tersebut terpenuhi, maka insya Allah akan dipermudah untuk mendapatkan rezeki selama kita tidak bermaksiat kepada Allah.


3. Rezeki Karena Bersyukur

Di sebutkan oleh Allah di dalam firmannya, yaitu di dalam surat Ibrahim ayat ke 7 yang artinya, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi apabila kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku teramat berat’”.

Dari potongan ayat tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwasanya disamping kita membaca doa pembuka rezeki, maka alangkan baiknya kita menyertainya dengan secara terus-menerus bersyukur atas rezeki yang telah Allah limpahkan kepada kita. Hal ini adalah salah satu mengatur pola pikir kita untuk tidak selalu merasa kekurangan, atau merasa ada yang kurang.

Padahal nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita sudah terlalu banyak yang kita lalaikan. Oleh karena itu, mari kita senantiasa bersyukur atas apa yang telah Allah karuniakan kepada kita hingga sekarang ini, semoga Allah akan menambah rezeki serta keberkahan karena rasa syukur kita ini.


4. Rezeki yang Tak Terduga

Disebutkan di dalam Al Quran tepatnya di surat at Thalaq ayat ke 2 di akhir ayat, “… Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya”.

Dari sini ada sebuah hikmah yang besar. Di mana Allah menjamin adanya jalan keluar disertiap permasalahan kita ketika kita berusaha untuk memperbaiki diri dan berjuang untuk bertaqwa. Yaitu mematuhi dan menjalankan atas segala yang telah di amanahkan oleh Allah serta menjauhi dan menghindari segala larangan-Nya.


5. Rezeki Karena Istighfar

Rasulallah ﷺ senatiasa bersitighfar minimal 100 kali setiap harinya. Bisa dibayangkan betapa Rasulallah ﷺ  yang maksum juga merasa perlu untuk beristighfar. Kita sebagai umatnya yang selalu membuat dosa seharusnya lebih bersungguh-sungguh dalam memperbanyak istighfar sehingga Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang terlampau banyak.

Hal inilah yang nantinya akan mempermudah kita dalam mendapatkan rezeki halal dan berkah dari Alllah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran untuk senantiasa beristighfar memohon ampun pada Allah yaitu tepatnya di surat Nuh ayat 10 hingga 11 yang berbunyi sebagai berikut ini:

“maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu’”.


6. Rezeki Karena Menikah

Di dalam surat An Nuur tepatnya di ayat 32 yang artinya sebagai berikut ini: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang pantas (untuk menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki serta perempuan.

Apabila mereka miskin, maka Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”.


7. Rezeki karena Anak

Di zaman sekarang ini, mungkin banyak dari orang menganggap bahwa mempunyai anak 2 sudah cukup. Anak 2 adalah jumlah anak yang ideal. Dan hal ini karena beberapa alasan yang dianggap bahwa apabila terlalu banyak anak akan mengakibatkan ledakan penduduk sehingga kehidupan akan menjadi lebih sulit.

Rezeki karena anak maksudnya bukanlah anak tersebut mempunyai rezeki. Maksudnya rezeki karena anak ini adalah lebih ke bagaimana Allah telah menyiapkan rezeki kepada seseorang semenjak dia bahkan masih di dala kandungan.

Hal inilah salah satu bukti betapa pengasihnya Allah kepada makhluk-makhluknya yang masih sangat lemah. Jadi, bagi Anda yang menginginkan banyak anak, tidak perlu khawatir, karena Allah telah menyiapkan rezeki kepada masing-masing anak, semoga kita termasuk orang yang bersyukur.

Namun terkadang karena beberapa hal terdapat larangan untuk membunuh anak, bahkan jika dia orang miskin yang khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Hal ini disebutkan dalam surat Al Isra’ ayat 31:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar”.


8. Rezeki dari Sedekah

Rezeki seperti ini adalah rezeki yang Alllah karuniakan kepada orang-orang dermawan yang mengetahui konsep bahwa rezeki yang ia miliki bukanlah untuk dikumpulkan melainkan amanat dari Allah untuk disedekahkan.

Allah telah menjanjikan pahala yang baik bagi orang yang bersedekah, sebagaimana yang termaktub di dalam surat Al Baqarah ayat 245. “Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”.

Dari ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa Allah bahkan tidak hany akan mengembalikan, tapi juga melipatgandakan kembalian tersebut. Tentu saja tidak ada yang lebih menguntungkan selain meminjamkan kepada Allah yang nantinya akan melipatgandakan rezeki yang telah kita infakkan.


9. Membuka Rezeki dengan Silaturahmi

Cara membuka pintu rezeki selanjutnya adalah dengan cara bersilaturahmi. Dengan bersilaturahmi, kita akan mengenal lebih banyak orang, mendapat lebih banyak kesempatan, dan bahkan Allah akan memanjangkan umur kita menjadi lebih panjang lagi.


10. Membuka Pintu Rezeki dengan Beriman dan Bertaqwa

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa dengan beriman dan bertaqwa, Allah akan membukakan pintu rezeki kepada hambanya. Orang yang bertaqwa ini akan diberikan oleh Allah kecukupan dari segaal aspek. Bukan hanya dalam rezeki, namun yang lebih penting yaitu kecukupan batin.

Oleh karena itu mari kita tingkatkan iman dan taqwa sembari senantiasa memanjatkan doa minta rezeki kita untuk mendapatkan kecukupan dari Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan keistiqomahan dalam iman dan taqwa oleh Allah.


11. Mengorbankan Diri untuk Agama Allah

Dua sisanya dari cara membuka pintu rezeki adalah dengan cara mengorbankan diri. Maksudnya adalah kita selalu menngunakan pikiran tenaga, dan hati kita untuk memperjuangkan agama Allah. Dengan cara ini, insya Allah, kita akan diberikan keberkahan dan kecukupan rezeki. Tentunya perlu juga membaca doa minta rezeki, agar kita tidak termasuk orang yang sombong.


12. Membaca Surat Al-Waqiah dan holat Dhuha

Cara yang lain untuk membuka pintu rezeki selain kita membaca doa pembuka rezeki, kita juga bisa memanfaatkan dengan membaca surat Al-Waqiah disertai sholat dhuha secara rutin. Dengan cara ini, apabila dilakukan secara istiqomah, maka Allah akan bukakan pintu-pinti rezeki kepada kita.

Semoga Allah senantiasa mengistiqomahkan kita sebagai orang-orang yang senantiasa mendirikan sholat dhuha. Sehingga waktu dan rezeki kita bisa lebih berkah. dan dapat kita gunakan sebagai sarana untuk bekal kita di akhirat nanti.

Mari kita mulai praktekkan 12 pembuka pintu rezeki sebagaimana di atas. Kita mulai satu demi satu. dengan doa minta rezeki yang secara istiqomah. Sehingga nantinya bisa kita praktekkan kesemuanya untuk mendapatkan ridho dari Allah. Sekali lagi mendapatkan ridho dari Allah.











SUMBER :
- https://trikcaratips.com/doa-pembuka-rezeki/


[Read more]

Kisah Nabi Menceritakan Dasyatnya Alam Kubur

Posted On // Leave a Comment


Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa’ bin Aazib r.a. berkata: “Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda:

“Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.”. Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali.” 

Lalu Nabi Muhammad S.A.W bersabda: 

“Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikul maut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil:

“Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya.”

Nabi Muhammad S.A.W bersabda lagi:

“Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya:

“Roh siapakah yang harum ini?” Dijawab: “Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman:

“Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya.”

Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Agamaku Islam” Ditanya lagi:

“Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengahtengah kamu?” Dijawab: “Dia utusan Allah”. Lalu ditanya:

“Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya” Maka terdengar suara: “Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata.”

Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: “Terimalah kabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”

Lalu bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Saya amalmu yang baik.” Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan kawanku.”

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: 

“Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata:

“Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah.” Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: “Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?

” Dijawab: “Roh fulan bin fulan.” dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: “Laa tufattahu lahum abwabus samaa’i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath.” (Yang Bermaksud) “Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum.”

Kemudian diperintahkan: “Tulislah orang itu dalam sijjin.” Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat “Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama’i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq.”

(Yang bermaksud) “Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam.”

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: “”Siapa Tuhanmu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Apakah agamamu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Ditanya lagi: “Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?” Dijawab: “Saya tidak tahu”. Lalu ditanya: “Bagaimanakah kamu mengetahui itu?” Maka dijawab: “Saya tidak tahu” Maka terdengar suara seruan dari langit: “Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata:

“Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu.” Lalu ia bertanya: “Siapakah kau?” Jawabnya: “Aku amalmu yang jelek.”

Lalu ia berkata: “Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat.” Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata:

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: 

“Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: “Ya ayyatuhannafsul muth ma’innatur ji’i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah.”

(Yang bermaksud) “Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah.” Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya:

“Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin.”

Alfaqih Abu Ja’far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas.

Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang.”


Abu-Laits berkata: “Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat yaitu:

1. Menjaga sembahyang lima waktu
2. Banyak bersedekah
3. Banyak membaca al-quran
4. Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal’aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah) Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya.


Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

1. Dusta
2. Kianat
3. Adu-adu
4. Menjaga kencing,

sebab Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda: 

“Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Innallahha ta’ala kariha lakum arba’a: Al’abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira’ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa di kubur.”

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kuburkubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya.

Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.” Sufyan Atstsauri berkata: “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubunubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segerasegera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata:

“Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orangorang yang takwa.

Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan). Usaid bin Abdirrahman berkata: “Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”, dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.”

Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.” dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?”

Jawabnya: “Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.” (Yang bermaksud)”Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.”

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: “Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: “Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?”

Jawab Ibn Abbas r.a.: “Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya.” Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya?

Jawab isterinya: “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkaitangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu.” Abul-Laits berkata: “Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat.”


Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

1. Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
2. Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
3. Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
4. Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
5. Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: “Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu:

“Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.” Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya:

“Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?” Ibunya berkata: “Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?”

Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur.

Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

Alabarra’ bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah:


Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah)


Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa yaitu:

1. Ketika melihat Malakulmaut
2. Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
3. Ketika menghadapi hisab dihari kiamat


Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal yaitu:

1. Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
2. Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
3. Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.


Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara yaitu:

1. Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
2. Mudah dan ringan hisabnya
3. Diampunkan segala dosanya


Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa yaitu:

1. Ketika mati
2. Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
3. Ketika hisab
4. Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat

Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan yaitu:

 Mereka berkata: “Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam.”
 atau mereka berkata: “Tidak ada dalil yang menguatkan.” Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam.

Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam.

Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mau terima. Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: “Wa man a’rodho an dzikri fa inna lahu ma’i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a’ma. (Yang bermaksud) “Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur).” Demikian pula ayat: “Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) “Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat.” Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata:

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: 

“Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu:

Siapa Tuhanmu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati.

Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat:

Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin.

(Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan) Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : “Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur yaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siungkeduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?” Umar bertanya:

“Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?” Nabi Muhammad s.a.w menjawab: “Ya.” Umar berkata: “jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

“sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq.” Abul-Laits berkata: “saya telah diberitahu oleh Abul- Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: “Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku.

Dan bila ia tidak baik maka berkata: “Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya:

Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu?

Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya.

Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur.

” A’isyah r.a. berkata: “Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: “Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh.

Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal sematamata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orangorang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab iasebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya.

Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.

SEMOGA KITA DIMATIKAN SEBAGAI ORANG YANG BERIMAN


Sumber :
- http://www.islamituindahdansederhana.com/2018/05/inilah-kisah-nabi-ceritakan-tentang.html


[Read more]